Powered By Blogger

Mengenai Saya

Foto saya
Blog ini kami namakan Dayen Gunung.com sebagai bentuk palepasan unek-unek tentang Lombok Utara. Marii kita jadikan ini Refrensi bersama sebagai sarana kita para generasi yang siap memejukan Lombok Utara Daerah kita

Rabu, 16 Desember 2009

MTs Syifaunnufus NW Sambik Elen

Madrasah Syfaunnufus NW sambik Elen merupakan madrasah yang terletak di desa Sambik Elen Kecamatan Bayan di sebuah kabupaten baru setelah pemekarannya yaitu Kabupaten Lombok Utara (KLU). Madrasah ini berdiri di sebuah desa terpencil dengan kondisi kehidupan masyarakatnya mengais rizki dari tanah gersang. Madrasah ini lahir pada tahun 2007 berarti siswa perdananya baru duduk di kelas 3. keberadaan madrasah ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran pada siswa-siswinya. namun hambatan tidak pernah berhenti sampai sekarang, selain kondisi bangunan yang masih sederhana, bisa dikatakan sama dengan madrasah dari sebuah filem religi "Laskar Pelangi" yang artinya dinding Madrasah tersebut masih menggunakan kayu yang sudah Lapuk. Sayang Seribu sayang bisa dikatakan dengan keadaan pemerintah dan masyarakatnya yang seakan tidak peduli terhadap keadaan Madrasah tersebut.
Masyarakat sekitar Madrasah tersebut seperti diam seribu bahasa, kadang terlontar kata-kata tak sedap dari penduduk di sekitarnya "Madrasah itu tidak menjanjikan, kan ada SMP di desa sebelah" itulah kadang suara-suara diam memekakkan telinga pengurusnya. siswa yang didikannya nya kini berjumlah 40 siswa yaitu dari mereka kalangan yang tidak mampu, keberadaan madrasah itu sangat disyukurinya "Pak guru, Madrasah ini jangan di tutup, kami yang ada disini tidak mampu sekolah ke desa sebelah, apalagi kami dulu minder dengan keberadaan kami yang sering tidak membawa uang jajan", kata seorang siswa pindahan SMP desa sebelah yang kini duduk di kelas 3,,
Sekilas terdengar menyedihkan.........
Siapa yang peduli, bahkan proposal sudah terkirim ke berbagai instansi, namun seakan semua buta dengan keadaan madrasah ini. Namun ada satu hal yang patut di syukuri, Guru-Gurunya yang masih ikhlas mengajar, walau dengan gaji sederhana,, ada beberapa guru memang mendapat tunjangan dari pemerintah,namun yang lain masih dikasi honor dari gaji kepala sekolahnya yang sudah PN dan mengajar di sebuah Sekolah Dasar di desa setempat. "kadang kita dikasi 75 tiap bulan, tapi kadang ngga' ada,tapi kami ikhlas,, kita juga kebanyakan lulusan SMA dan masih kuliah" kata salah seorang tenaga pengajar di Madrasah tersebut.
Dari sedikit tulisan ini, mari kita jadikan bahan pemikiran kita bersama tentang betapa sakitnya sebuah perjuangan, betapa beratnya beban masa depan dan sungguh menderitanya kita setelah memiliki apa yang kita harapkan, karena apa yang kita miliki terkadang menjadi cemoohan orang.
sedikit pemikiran sehat untuk keberlangsungan madrasah kami, sangat kami harapkan.. kami tunggu komentar anda di sini atau ke E-Mail kami di ghafet@yahoo.co.id berjuang dan berjuanglah....... "itulah salah satu pesan yang kami dapatkan dari pendiri yayasan sederhana ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar